IHSG Menguat di Awal Pekan, Bursa Asia Tampilkan Gerak Variatif

Senin, 29 Desember 2025 | 09:42:38 WIB
IHSG Menguat di Awal Pekan, Bursa Asia Tampilkan Gerak Variatif

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal pekan, mencerminkan optimisme investor menjelang penutupan tahun 2025. 

Kenaikan awal indeks di level 8.556,423 menjadi sinyal positif di tengah dinamika pasar domestik yang bervariasi.

Sebanyak 285 saham mencatatkan penguatan, sementara 80 saham melemah dan 325 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp 15.668,897 triliun, menunjukkan likuiditas yang tetap tinggi meski akhir tahun mendekat.

Volume transaksi mencapai 476,277 juta saham dengan nilai Rp 267,455 miliar dan frekuensi 73.733 kali. Aktivitas ini menunjukkan minat investor yang masih aktif memanfaatkan peluang perdagangan meski sebagian besar perusahaan telah memasuki masa tutup buku.

Pergerakan Saham Unggulan Mendukung IHSG

Beberapa saham unggulan menjadi pendorong utama penguatan IHSG. Saham dengan kapitalisasi besar mendominasi pergerakan positif, sementara sektor-sektor tertentu mencatat volatilitas moderat. Hal ini menandakan distribusi aliran dana yang selektif di pasar saham domestik.

Kenaikan IHSG di awal perdagangan juga didukung ekspektasi investor terhadap laporan kinerja perusahaan kuartal terakhir. Investor memperhatikan potensi dividen, realisasi laba, dan rencana ekspansi perusahaan untuk 2026.

Selain itu, sentimen positif berasal dari stabilitas nilai tukar rupiah, meski menguat tipis sebesar 4 poin atau 0,02 persen ke Rp 16.745 per dolar AS. Faktor ini mendorong kepercayaan pelaku pasar dalam melakukan transaksi saham di bursa lokal.

Kinerja Bursa Asia Beragam pada Awal Pekan

Di kawasan Asia, pergerakan bursa menunjukkan tren berbeda. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,44 persen ke level 50.526,300, menandakan tekanan dari sektor manufaktur dan ekspektasi kebijakan moneter.

Sementara itu, Hang Seng Index di Hong Kong menguat 0,71 persen ke level 26.003,500, menunjukkan sentimen positif di sektor teknologi dan keuangan. Investor masih menaruh perhatian pada pergerakan ekonomi Tiongkok yang berdampak pada pasar regional.

Di China, Shanghai Composite naik 0,20 persen ke 3.971,570, mencerminkan optimisme terhadap pemulihan konsumsi domestik dan kebijakan stimulus pemerintah. Sebaliknya, Straits Times Index di Singapura melemah 0,07 persen ke 4.633,060 akibat penyesuaian nilai saham di sektor properti dan perbankan.

Sentimen Investor dan Strategi Perdagangan Menjelang Akhir Tahun

Minat investor cenderung selektif, dengan fokus pada saham yang memiliki kinerja fundamental kuat dan potensi dividen awal 2026. Strategi pengelolaan portofolio menjadi kunci, terutama bagi investor institusi yang melakukan rebalancing sebelum penutupan tahun.

Frekuensi transaksi yang tinggi menunjukkan adanya pergerakan aktif di saham-saham likuid, sementara investor ritel tetap waspada terhadap volatilitas harian. Pemahaman tren sektor dan laporan kinerja kuartal menjadi pertimbangan utama dalam mengambil keputusan trading.

Kombinasi faktor domestik dan regional, termasuk pergerakan rupiah dan sentimen bursa Asia, berpotensi memengaruhi IHSG hingga akhir tahun. Investor disarankan tetap memperhatikan risiko pasar dan peluang investasi jangka pendek maupun menengah.

Dengan pembukaan yang hijau ini, IHSG menunjukkan bahwa meskipun beberapa bursa regional bergerak variatif, pasar domestik tetap mampu menarik aliran modal dan menampilkan stabilitas relatif. Optimisme investor menjelang akhir tahun 2025 memberikan dasar positif untuk melanjutkan perdagangan di pekan terakhir Desember.

Terkini